Hai,
perkenalkan. Neneng, sahabatku (depan).
Bisa dibilang
dia adalah bunga hidupku.
Setelah
keluarga tentunya, dia adalah teman yang paling aku sayangi dan kulindungi.
Aku tidak
pernah menyangka akan sedekat ini dengan dia.
Awal pertama
kali dikelas, dia sangat pendiam. Duduk di depan, belajar, dan selalu memperhatikan dosen yang sedang mengajar.
Pokoknya, dia rajin layaknya mahasiswa pintar dikelas.
Sedangkan aku,
aku seperti biasa, berisik, cerewet, bercanda, pokoknya haha hihi adalah ciri khasku.
Aku tidak
begitu ingat hari, dan jam kejadian itu, tetapi kalau kapan, aku sedikit ingat,
yang jelas baru semester awal kami memasuki dunia perkuliahan yang meriah dan
dipenuhi dengan kegembiraan.
Saat itu, aku
ke toilet sendiri. Setelah itu aku bercermin. Aku menanyakan pertanyaan ini
kepada diriku sendiri. " itu orang ko diem banget sih, aneh. ngga ada
ekspresinya sama sekali, gimana mau kenalan coba, orangnya diem kaya
gitu". Kuucap sambil bercermin membenarkan kerudungku kala itu. Aku
memang mempunyai kebiasaan sejak dulu suka berbicara sendiri didalam hati dan
hal itu membuat diriku tidak kesepian saat aku sedang sendirian.
Sedikit ingat
dan sedikit lupa, seusai perkuliahan berakhir, tiba tiba ada seorang perempuan
kurus dan sedikit lebih pendek dariku mengajak untuk pergi makan di domino
pizza di sarijadi. Karna kalau tidak salah waktu itu domino pizza lagi ada
promo. Dan aku mengiyakan ajakan perempuan itu.
Siapa sangka,
itu adalah awal mula pertemanan indah kami.
Siapa sangka,
itu adalah awal kulineran kami di bandung dan karena dia, aku anak bekasi ini
bisa diajak jalan jalan terus meskipun kalo bayar pake uang sendiri
sendiri.
Dan siapa
sangka, aku dan neneng saling berbagi cerita, mulai dari cerita umum, sampai
cerita paling rahasia yang akupun belum pernah ceritakan kepada siapapun,
termasuk keluarga.
Ya,
kepercayaanku dengan neneng sangat besar. Tidak tau kenapa. Nenengpun begitu
terhadapku.
Aku tidak
menyangka, ia pun pasti lebih tidak menyangka lagi.
Sejak neneng berteman
denganku, satu persatu sifat aslinyapun terungkap.
Ternyata aku
salah selama ini menilainya tidak bisa tertawa. Ternyata salah selama ini aku
menilainya ngga punya ekspresi sama sekali. Ternyata aku salah dengan semua itu!.
Saat berteman
denganku, sebagian sifatku yang cerewet, ngga bisa diem pun sedikit tertular ke
tubuh neneng. Awalnya aku senang, tapi kadang aku khawatir, takut ia dijauhi
oleh teman temannya dulu karena ia dekat denganku. Ternyata lagi lagi aku
salah tentang itu.
Sekarang, kami
sudah jarang bersama. Karena kami sudah mulai mengajar mimpi masing masing.
Meskipun belum 100 persen mengejar mimpi, tetapi kami belum pernah bertemu lagi
sejak kelulusan wisuda dari Kampus kebangaan yang tidak lain dan tidak
bukan adalah Politeknik Negeri Bandung tumpuan insan Ibu Pertiwi pada tanggal 15
September 2018.
Memang baru 2
bulan kami tidak saling bertatap muka, bercanda tawa, bergosip, dan membahas
hal hal yang tidak penting untuk dibicarakan. Tetapi rasanya seperti hampir
setiap hari kami bertemu. Karna kami selalu berbagi informasi, berbagi cerita,
dan berbagi kabar tentunya. Memang rindu, sangat rindu. Tapi apa daya, keadaan
tidak memungkinkan untuk kami bertemu lagi. Mungkin nanti, entah kapan. Aku
selalu menantikan waktu “nanti” itu tiba pada saat yang tepat.
Pesan dariku
untukmu, ayo terus berlari! Jangan berjalan! Terus berlari mengejar impianmu.
Jangan pedulikan orang yang membuatmu melemah. Jika itu terjadi, katakan
padaku, aku akan menjadi penyemangat untukmu. Penyemangat disetiap kesulitan
yang kau hadapi.
Aku harap, bisa
tetap seperti ini. Tidak usah memaksakan bisa seperti dulu, biarlah itu menjadi
kenangan. Aku tetap senang apapun situasinya. Asalkan kabar masih terus
mengalir, cerita masih terus membanjiri, aku tetap suka, apapun itu yang terjadi.
Salam,
Dari Anak
perempuan asal jawa tapi tinggal dibekasi yang visi dan misi hidupnya adalah
menjadi orang yang berguna bagi banyak orang. Dan cita cita yang selalu
diimpikannya adalah reporter.
Comments
Post a Comment